ANALISIS
KEBUTUHAN DIKLAT (Training Needs Analysis/TNA)
Dalam
rangka meningkatkan kualitas pengelolaan program pendidikan dan pelatihan
(diklat) proram BERMUTU, maka salah satu prasyarat yang perlu dipedomani adalah
melakukan prinsip-prinsip diklat dengan menerapkan pendekatan sistem melalui
penerapan manajemen diklat yang efektif dan efisien, mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, penyelenggaraan, pembiayaan
sampai kepada monitoring dan evaluasi.
Sebagai
tahap awal dalam perencanaan diklat adalah melakukan analisis kebutuhan diklat (Training
Needs Analysis) dengan mengidentifikasi dan mengukur adanya kesenjangan
kemampuan yang secara nyata dikuasai anggota kelompok kerja dan pemangku
kepentingan bidang pendidikan. Hasil dari analisis kebutuhan diklat tersebut
selanjutnya menjadi acuan dalam menyusun desain program diklat dalam
implementasi program BERMUTU mulai dari penetapan tujuan pelatihan, penetapan
kurikulum/silabi, penetapan metode, penetapan peserta dan tenaga pengajar,
strategi, evaluasi, maupun sarana dan prasana yang diperlukan. Dengan demikian
dapat diharapkan program diklat yang diselenggarakan benar-benar merupakan
proses transformasi untuk mengembangkan guru/ kepala sekolah/pengawas
sekolah menjadi profesional, memiliki
pengetahuan, sikap atau nilai – etika guru berikut keahlian yang diperlukan
dalam meningkatkan kinerja guru/kepala sekolah/pengawas sekolah. Untuk itu
kegiatan evaluasi terhadap program, diklat menjadi penting untuk dilakukan
sehingga dapat diketahui proses ketercapaian dan hasil tujuan/pelaksanaan
sebuah program diklat. Hasil evaluasi tersebut selanjutnya dapat menjadi umpan
balik dalam penyusunan rencana program diklat program BERMUTU selanjutnya.
Di lain
pihak, pada saat ini umumnya kegiatan analisis kebutuhan diklat dilakukan melalui
perkiraan dan mengacu pada perencanaan diklat sebelumnya, sehingga perencanaan
diklat yang dilakukan masih sekedar berorientasi untuk menghabiskan DBL.
Sedangkan kegiatan evaluasi diklat yang dilaksanakan hanya evaluasi proses yang
dilakukan selama diklat berlangsung, sehingga terkesan hanya bersifat
formalitas. Belum optimalnya penerapan
manajemen program BERMUTU yang efektif dan efisien tersebut disebabkan kurangnya koordinasi para
pengelola program BERMUTU tentang manajemen diklat sehingga berbagai kegiatan
dalam on-service hanya terfokus pada aspek penyelenggaraannya.
Kegiatan
analisis kebutuhan diklat dan kegiatan evaluasi belum optimal. Di samping itu
pelaksana pengelola diklat program BERMUTU masih belum saling mendukung,
kurangnya koordinasi antar kelompok kerja dalam pengelolaan diklat, dan alokasi anggaran yang terserap sepenuhnya
pada aspek penyelenggaraan. Oleh karena itu,
untuk mewujudkan penerapan program BERMUTU sangat dibutuhkan kegiatan TNA
sebagai wadah untuk mengidentifikasi dan menentukan kebutuhan Diklat sesuai dengan kebutuhan individu, kelompok
kerja, kecamatan, dan kabupaten/kota. Konsekuensi logisnya adalah perlunya pengembangan pengelola
program BERMUTU sehingga masing-masing
tahap dalam implementasinya terangkum secara ilmiah yang diikuti dengan ketersediaan fasilitator yang memadai, peningkatan
kemampuan para penyusun program di
masing- masing kelompok kerja, serta alokasi
DBL yang proporsional untuk masing-masing kegiatan Diklat dalam
implementasi program BERMUTU.
Training
Need Analysis adalah suatu investigasi sistematik mengenai ketidaksesuaian kinerja
untuk menggambarkan kesenjangan, menetapkan mengapa itu terjadi, dan memutuskan
apakah diklat merupakan solusi potensial.
Training Need Analysis merupakan penentuan perbedaan antara keadaan yang
nyata (actual condition) (what is) dan kondisi yang diinginkan (what should be)
dalam kinerja sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau kelompok
organisasi dalam pengertian, pengetahuan, keterampilan dan sikap. Proses TNA
berisikan langkah-langkah sebagai berikut: (1) mengidentifikasi dan
menggambarkan kesenjangan pelaksanaan pekerjaan; (2) menentukan sebab-sebab
kesenjangan; (3) mengidentifikasi kesenjangan pelaksanaan kerja yang didasarkan
kepada kurangnya pengetahuan dan keterampilan; (4) menentukan apakah diklat
adalah solusi yang memungkinkan; (5) rekomendasi solusi; dan (6) menggambarkan
tentang peran atau pelaksanaan tugas.
Fungsi
khusus dari TNA adalah menganalisis kesenjangan lingkungan pelaksanaan
pekerjaan yang mencakup: (1) lingkungan fisik ; (2) sistem balikan; (3) faktor
motivasi/insentif; dan (4) desain
pekerjaan/organisasi serta tingkat keterampilan dan pengetahuan di antara guru/
kepala sekolah/ pengawas sekolah.
Beberapa contoh pertanyaan untuk melakukan analisis kesenjangan di antaranya
adalah kinerja apa yang mengalami kesenjangan :
·
Apakah input
PBM?
·
Apakah output
PBM?
·
Apakah kompetensi guru/ kepala sekolah/ pengawas sekolah?
Melakukan
penelitian kesenjangan pada umumnya berisikan tentang cara menentukan secara
tepat apa kesenjangan itu, yaitu dengan melakukan investigasi melalui wawancara, observasi dan studi dokumen
terhadap obyek sumber data yang menyediakan adanya bukti dan sifat kesenjangan,
serta subyek sumber data yang memberikan pengertian, termasuk wawancara,
kuesioner, dan kritikal insiden. Data
dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap outcome kinerja dan catatan hasil
kerja, sumber data meliputi : output
pekerjaan yang nyata, bukti-bukti PBM, keluhan stakeholder ( siswa, teman
sejawat, kepala sekolah, pengawas sekolah, orang tua siswa dan Dinas Pendidikan
), presensi, dan catatan kuantitatif lainnya tentang pelaksanaan PBM.
Penelitian
terhadap penyebab kesenjangan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: (1)
menentukan sebab-sebab utama adanya kesenjangan kompetensi guru/ kepala
sekolah/ pengawas sekolah, (2) menguji setiap dan semua dokumen sebab-sebab
kesenjangan kompetensi guru/ kepala
sekolah/ pengawas sekolah, (3) tujuan sekolah, (4) metode dan prosedur , (5) uraian
pekerjaan/tugas, (6) sistem dokumentasi
, dan (7) keluhan dari lapangan serta studi tentang kopetensi guru/kepala
sekolah/ pengawas sekolah.
III. PENGELOLAAN TNA
A. Persiapan TNA
Persiapan kegiatan untuk TNA dimulai dengan
penyiapan instrumen. Hal lain yang harus
dipersiapkan juga adalah sasaran yang akan mengikuti kegiatan TNA, petugas yang
akan memfasilitasi kegiatan TNA, waktu pengisian instrumen, tempat pengisian
instrumen dan tatacara pengisian instrumen yang telah disiapkan.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk pengembangan
keterampilan dan pembiasaan pengambilan keputusan berdasarkan kriteria ilmiah,
yaitu melakukan analisis kesenjangan kompetensi dari kompetensi ideal (sesuai
dengan peraturan dan standar kompetensi yang berlaku) terhadap kompetensi yang
dikuasai saat ini.
Instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
FORMAT TRAINING
NEEDS ASESSMENT
UNTUK GURU/ KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH (INDIVIDUAL)
Nama :
Besar Sampel
:
Lokasi :
Tanggal Pengisian :
NO
|
Kompetensi*
|
Tingkat Pengusaan Materi (%)
|
||||||||||
0
|
10
|
20
|
30
|
40
|
50
|
60
|
70
|
80
|
90
|
100
|
||
1
|
||||||||||||
2
|
||||||||||||
3
|
||||||||||||
4
|
||||||||||||
5
|
||||||||||||
6
|
||||||||||||
7
|
||||||||||||
8
|
||||||||||||
9
|
||||||||||||
10
|
||||||||||||
11
|
||||||||||||
12
|
`
|
|||||||||||
13
|
||||||||||||
14
|
Keterangan:
· Sesuai dengan subkompetensi
dalam Permendiknas 16, 13 dan 12 atau
Peraturan Menteri terbaru serta petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Dirjen
terkait
……………..,tanggal......................
Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah Ybs.
(.................................)
B. Pengumpulan Data
Pengisian instrument dilakukan dengan cara memberikan tanda
cek/check list (v) pada kolom tingkat penguasaan materi (%) masing-masing subkompetensi. Langkah kerja selanjutnya adalah sebagai
berikut:
1. Semua anggota kelompok kerja berkumpul, tujuannya
adalah untuk mengetahui tentang permasalahan yang terjadi pada kelompok kerja
dan ingin mengetahui mengapa TNA diperlukan.
2. Bagikan lembar instrumen Format TNA 01 kepada
masing-masing anggota kelompok kerja.
3. Lakukan pengisian instrumen dengan cara memberikan
tanda cek/ check list (V) terhadap prediksi tingkat penguasaan materi pada
setiap subkompetensi guru/kepala sekolah/ pangawas sekolah sesuai dengan
standar kompetensi guru (Permendikas nomor 16 tahun 2007), kepala sekolah
(Permendikas Nomor 13 Tahun 2007) dan pengawas sekolah (Permendiknas Nomor 12
tahun 2007). Instrumen harus diisi
secara jujur dan obyektif.
4. Lakukan review terhadap pengisian instrumen minimal
oleh 1 (satu) anggota lain yang masih termasuk dalam anggota kelompok
kerja tersebut.
5. Lakukan survei terhadap beberapa sampel hasil
pengisian instrumen untuk memastikan bahwa semua anggota mempunyai pemahaman
yang sama terhadap tingkat penguasaan materi kompetensi.
6.
Kumpulkan semua instrumen
FORMAT TNA 01.
C. Pengolahan, Analisis,
dan Interpretasi Data
Pengolahan, analisis dan interpretasi data dilakukan melalui langkah kerja
berikut:
1. Kumpulkan semua instrumen yang telah diisi.
2. Lakukan rekapitulasi penilaian (assessment) terhadap semua data hasil Training Need Assesment guru/kepala sekolah/ pengawas sekolah
menjadi TNA (Training Need Analysis)
seperti yang tercantum dalam Format TNA 01,02 dan 03.
3. Hitunglah nilai total dan rata-ratanya.
1. Lakukan klasifikasi nilai setiap sub kompetensi
guru/kepala sekolah/pengawas sekolah dengan interpretasi katagori data sebagai
berikut:
No
|
Kategori Mata Diklat
|
% Rata-Rata Penguasaan Peserta
|
1
|
Must Know :
Harus Diketahui
|
0 – 40
|
2
|
Should Know : Sebaiknya Diketahui
|
41 – 79
|
3
|
Nice to Know : Ada
Baiknya Diketahui
|
80 – 100
|
Contoh hasil pengumpulan data,
pengolahan data, analisis data dan interpretasi data.
Format: TNA 01
Contoh hasil pengisian instrumen
FORMAT TRAINING
NEEDS ASESSMENT
UNTUK GURU (INDIVIDUAL)
Nama Guru : Doremi
Nomor Sampel : 12
Lokasi : KKG Kuntum Mekar
Tanggal Pengisian : 22 Juni 2010
No
|
Kompetensi Guru
|
Tingkat Penguasaan Materi (%)
|
||||||||||
0
|
10
|
20
|
30
|
40
|
50
|
60
|
70
|
80
|
90
|
100
|
||
1
|
Menguasai Karakteristik
peserta didik
|
√
|
||||||||||
2
|
Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
|
√
|
||||||||||
3
|
Pengembangan kurikulum
|
√
|
||||||||||
4
|
Kegiatan pembelajaran yang
mendidik
|
√
|
||||||||||
5
|
Pengembangan potensi peserta
didik
|
√
|
||||||||||
6
|
Komunikasi dengan peserta
didik
|
√
|
||||||||||
7
|
Penilaian dan evaluasi
|
√
|
||||||||||
8
|
Bertindak sesuai dengan norma
agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional
|
√
|
||||||||||
9
|
Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
|
√
|
||||||||||
10
|
Etos kerja, tanggung jawab
yang tinggi, rasa bangga menjadi guru
|
√
|
||||||||||
11
|
Bersikap inklusif, bertindak
obyektif, serta tidak diskriminatif
|
V
|
||||||||||
12
|
Komunikasi dengan sesama
guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik dan masyarakat
|
V
|
||||||||||
13
|
Penguasaan materi, struktur,
konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu
|
v
|
||||||||||
14
|
Meningkatkan keprofesionalan
melalui tindakan yang reflektif
|
v
|
............, tanggal:.....................
Guru Ybs.
(.........................................)
Format: TNA02
Contoh hasil rekapitulasi instrumen TNA 01
FORMAT TRAINING
NEEDS ASESSMENT
REKAPITULASI PENGUASAAN MATERI
UNTUK KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH
Nama Diklat : Kompetensi Guru
Jumlah Sampel : 40
Lokasi : Papua Barat
Tanggal Penyebaran : 22 Juli 2010
Tanggal Penyebaran : 22 Juli 2010
No
|
Kompetensi Guru
|
Tingkat Penguasaan Materi (%)
|
Total
(%)
|
Rata2
(%)
|
||||||||||
0
|
10
|
20
|
30
|
40
|
50
|
60
|
70
|
80
|
90
|
100
|
||||
1
|
Menguasai Karakteristik
peserta didik
|
10
|
10
|
20
|
30x10+40x10+ 60x20/40
|
47.5
|
||||||||
2
|
Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
|
48
|
||||||||||||
3
|
Pengembangan kurikulum
|
46
|
||||||||||||
4
|
Kegiatan pembelajaran yang
mendidik
|
64
|
||||||||||||
5
|
Pengembangan potensi peserta
didik
|
66
|
||||||||||||
6
|
Komunikasi dengan peserta
didik
|
68
|
||||||||||||
7
|
Penilaian dan evaluasi
|
55
|
||||||||||||
8
|
Bertindak sesuai dengan norma
agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional
|
70
|
||||||||||||
9
|
Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
|
65
|
||||||||||||
10
|
Etos kerja, tanggung jawab
yang tinggi, rasa bangga menjadi guru
|
70
|
||||||||||||
11
|
Bersikap inklusif, bertindak
obyektif, serta tidak diskriminatif
|
72
|
||||||||||||
12
|
Komunikasi dengan sesama
guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik dan masyarakat
|
72
|
||||||||||||
13
|
Penguasaan materi, struktur,
konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu
|
58
|
||||||||||||
14
|
Meningkatkan keprofesionalan
melalui tindakan yang reflektif
|
54
|
||||||||||||
Total
|
TOTAL 14 SUB KOMP
|
|||||||||||||
Rata-Rata
|
NILAI TOTAL/14
|
................, tanggal: .......................
Kep. Sek. / Pengawas Ybs.
(..............................................)
Format: TNA 03
Contoh hasil pengisian format
TNA 03
FORMAT REKAPITULASI TRAINING NEEDS ASESSMENT
Nama Diklat :
Jumlah Sampel :
Lokasi :
Tanggal Direkap :
No
|
Kompetensi
|
Tingkat Penguasaan Rata-Rata (%)
|
Kategori Kebutuhan Diklat
|
Jumlah Peserta
|
1
|
Menguasai karakteristik
peserta didik
|
36
|
MK
|
40
|
2
|
Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
|
48
|
SK
|
40
|
3
|
Pengembangan kurikulum
|
46
|
SK
|
40
|
4
|
Kegiatan pembelajaran yang
mendidik
|
64
|
SK
|
40
|
5
|
Pengembangan potensi peserta
didik
|
66
|
SK
|
40
|
6
|
Komunikasi dengan peserta
didik
|
68
|
SK
|
40
|
7
|
Penilaian dan evaluasi
|
72
|
SK
|
40
|
8
|
Bertindak sesuai dengan norma
agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional
|
72
|
SK
|
40
|
9
|
Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
|
58
|
SK
|
40
|
10
|
Etos kerja, tanggung jawab
yang tinggi, rasa bangga menjadi guru
|
54
|
SK
|
40
|
11
|
Bersikap inklusif, bertindak
obyektif, serta tidak diskriminatif
|
80
|
NK
|
40
|
12
|
Komunikasi dengan sesama
guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik dan masyarakat
|
70
|
SK
|
40
|
13
|
Penguasaan materi, struktur,
konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu
|
70
|
SK
|
40
|
14
|
Meningkatkan keprofesionalan
melalui tindakan yang reflektif
|
80
|
NK
|
40
|
.............,
tanggal:.............................
Kep. Sek. / Pengawas Ybs.
(....................................................)
Mohon ijin copy ya....
BalasHapus